Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020
MELANGKAH SEARAH (Asam Manis Rumah Tangga Muda) Sebuah Catatan Untuk Diri Sendiri Setelah menikah kehidupan rumah tangga tidak seperti yang ada di novel-novel, jatuh cinta tidak dirasakan setiap hari. Pada hari-hari panjang setelah menikah, kenyataan berupa perasaan yang berantakkan, kemarahan yang berusaha diredam, pasangan yang mendadak menyebalkan, konflik yang berkepanjangan, pahit, kecut, asam, hambar lainnya akan terasa. Sebelum menikah, mungkin yang terbersit di dalam bayangan adalah memiliki tempat untuk membagi semuanya dan mendapati teman hidup yang asyik untuk bercerita banyak hal. Setelah menikah, didapati bahwa hal-hal seperti itu meleset dari bayangan. Ada hari ketika cerita tak memiliki pendengarnya, komunikasi yang kurang berjalan lancar, jarak yang mengekang, waktu sore yang dihabiskan sendiri menunggu pasangan pulang, dan terkadang kata-kata kita yang dapat menyinggung perasaan. Akan ada hari dimana untuk lebih baik memendam cerita, menangis diatas sajadah, ta
Kajian KOI Muslimah Edisi Taaruf Khitbah Nikah. Oleh Ustadzah Enchy 📚 Materi #1 INDAH PADA SAATNYA “Ya  Allah, beri aku penyejuk jiwa, sebentuk hati tempat aku menyandarkan segala resah jiwaku. Sebuah sosok yang mampu membawa aku menuju jalan yang penuh ridha-Mu.” (Majalah Nikah, Agustus 2005). Demikian indah harapan seorang gadis belia yang kegundahannya menanti tambatan hati ia ungkapkan dalam do’a spesialnya. Yah … bertemu belahan jiwa, ini sesuatu obsesi yang diimpikan para perindu cinta sejati. Seorang wanita yang mulai memahami Islam dengan baik tentu berazzam kuat untuk segera mengakhiri masa lajang. Ya dengan menikah. Secara umum setiap muslimah ingin bersanding dengan pria yang shalih, berakhlaq mulia, super ngemong, penyabar, romantis. Ada pula kriteria suami yang diidamkan kaum hawa seperti calon suami yang dapat mengisi hatinya dengan kemuliaan, selain tampan dan menyenangkan. Begitulah cita-cita ideal gambaran sesosok pasangan yang diharapkan bisa membuat wani
Day 8 Ramadhan: "Cerita Berkesan di Masjid Al Hurriyah IPB Dramaga". . . Dahulu, aku pernah bermimpi untuk bisa melihat dan bisa merasakan suasana islam di Masjid ini. Mimpi itu bermula ketika pembukaan Mentoring di SMA N 14 Palembang (Grand Opening Mentoring). . . Tatkala itu, kami diputarkan sebuah video motivasi yang disampaikan oleh Kak Danang, Alumni IPB dan LDK Al Hurriyah. Beliau membuat 100 mimpi dan banyak mimpi-mimpi beliau yang terwujud, dan sejak saat itulah aku berdoa, semoga suatu saat aku bisa ke masjid Al-Hurriyah. Alhamdulillah Allah ijabah, aku lulus seleksi Beasiswa PMDSU dan Lulus seleksi sebagai mahasiswa Magister di kampus IPB, yang membuat aku bisa sering ke masjid ini. . . Orang suka bilang, kalau kepanjangan IPB (Institut Pesantren Bogor) hehe. Memang betul ku akui, suasana islam kampus ini itu kayak pesantren hehe. Tapi katanya, dahulu lebih lebih suasananya lebih kayak pesantren banget. Jadi aku gak heran, kalau mahasiswa jebolan kampus