Postingan

Lahaulla Walla Quwwata Illa Billahilaliyil Adziim

 Malam ini, raut wajahku tersipu malu..  Tatkala ada suatu keadaan yang tak aku inginkan harus terjadi..  .  .  Oh Allah. Mungkin ini yang dinamakan sebuah titik pasrah.  .  .  Saat segala upaya telah dilakukan dan mengingat kembali bahwa sebaik-baik keputusan adalah keputusan engkau.  .  .  Dinding putih kamarku ini, menjadi saksi betapa ada rintik-rintik yang jatuh ke dasar bumi.  .  .  Bahwa betul adanya memposisikan diri sebagai titik nol yang membuat diri ini memang tidak ada apa-apanya.  .  . Dalam keheningan malam ini.  .  .  Tanganku tersipu malu menengadahkan  memohon kepadamu. Ah, entahlah tak terhitung berapa banyak aku merengek kepadaMu ya Rabbku.  .  . Kali ini, aku sudah benar-benar pasrah. Aku sudah tidak tahu lagi jalannya bagaimana.  .  .  Aku selalu berharap dan berdoa agar engkau memilihkanku jalan-jalan terbaik yang menurut engkau terbaik untuk kebaikan dunia akhirat.  .  .  Catatan malam sendu, dari seorang wanita yang terus berusaha memperbaiki dirinya. 

"Cerita Dibalik Kaktus".

 "Cerita Dibalik Kaktus".  .  Sahabat. Kalian pasti pernah melihat kaktus, baik secara langsung atau melalui visual gambar di layar, seperti kalian lihat di postingan ini.  .  Kaktus yang kita lihat ini mungkin seolah hanya tumbuhan biasa, namun mari kita menelisik hikmah dari Allah menciptakan tumbuhan ini.  .  Kaktus merupakan tumbuhan yang termasuk dalam famili Cactaceae. Kaktus dikenal sebagai tumbuhan sukulen karena bagian tubuhnya seperti batang, akar, dan daun mampu menyimpan air untuk bertahan hidup dalam kondisi kekeringan (Kompasiana, 2020). . Sungguh luar biasanya kaktus dalam bertahan untuk hidup. Dibalik cerita prihal kaktus, ada intisari yang dapat kita petik yaitu "mampu bertahan".  .  Setiap diri kita, Allah berikan kemampuan bertahan untuk hidup. Mengenai cara bertahannya, setiap orang mempunyai mekanisme yang berbeda-beda.  .  Jika kita sedang terancam dalam sebuah kesulitan, lantas kita harus menyerah atau langkah yang kita ambil itu menentukan pe
MELANGKAH SEARAH (Asam Manis Rumah Tangga Muda) Sebuah Catatan Untuk Diri Sendiri Setelah menikah kehidupan rumah tangga tidak seperti yang ada di novel-novel, jatuh cinta tidak dirasakan setiap hari. Pada hari-hari panjang setelah menikah, kenyataan berupa perasaan yang berantakkan, kemarahan yang berusaha diredam, pasangan yang mendadak menyebalkan, konflik yang berkepanjangan, pahit, kecut, asam, hambar lainnya akan terasa. Sebelum menikah, mungkin yang terbersit di dalam bayangan adalah memiliki tempat untuk membagi semuanya dan mendapati teman hidup yang asyik untuk bercerita banyak hal. Setelah menikah, didapati bahwa hal-hal seperti itu meleset dari bayangan. Ada hari ketika cerita tak memiliki pendengarnya, komunikasi yang kurang berjalan lancar, jarak yang mengekang, waktu sore yang dihabiskan sendiri menunggu pasangan pulang, dan terkadang kata-kata kita yang dapat menyinggung perasaan. Akan ada hari dimana untuk lebih baik memendam cerita, menangis diatas sajadah, ta
Kajian KOI Muslimah Edisi Taaruf Khitbah Nikah. Oleh Ustadzah Enchy 📚 Materi #1 INDAH PADA SAATNYA “Ya  Allah, beri aku penyejuk jiwa, sebentuk hati tempat aku menyandarkan segala resah jiwaku. Sebuah sosok yang mampu membawa aku menuju jalan yang penuh ridha-Mu.” (Majalah Nikah, Agustus 2005). Demikian indah harapan seorang gadis belia yang kegundahannya menanti tambatan hati ia ungkapkan dalam do’a spesialnya. Yah … bertemu belahan jiwa, ini sesuatu obsesi yang diimpikan para perindu cinta sejati. Seorang wanita yang mulai memahami Islam dengan baik tentu berazzam kuat untuk segera mengakhiri masa lajang. Ya dengan menikah. Secara umum setiap muslimah ingin bersanding dengan pria yang shalih, berakhlaq mulia, super ngemong, penyabar, romantis. Ada pula kriteria suami yang diidamkan kaum hawa seperti calon suami yang dapat mengisi hatinya dengan kemuliaan, selain tampan dan menyenangkan. Begitulah cita-cita ideal gambaran sesosok pasangan yang diharapkan bisa membuat wani
Day 8 Ramadhan: "Cerita Berkesan di Masjid Al Hurriyah IPB Dramaga". . . Dahulu, aku pernah bermimpi untuk bisa melihat dan bisa merasakan suasana islam di Masjid ini. Mimpi itu bermula ketika pembukaan Mentoring di SMA N 14 Palembang (Grand Opening Mentoring). . . Tatkala itu, kami diputarkan sebuah video motivasi yang disampaikan oleh Kak Danang, Alumni IPB dan LDK Al Hurriyah. Beliau membuat 100 mimpi dan banyak mimpi-mimpi beliau yang terwujud, dan sejak saat itulah aku berdoa, semoga suatu saat aku bisa ke masjid Al-Hurriyah. Alhamdulillah Allah ijabah, aku lulus seleksi Beasiswa PMDSU dan Lulus seleksi sebagai mahasiswa Magister di kampus IPB, yang membuat aku bisa sering ke masjid ini. . . Orang suka bilang, kalau kepanjangan IPB (Institut Pesantren Bogor) hehe. Memang betul ku akui, suasana islam kampus ini itu kayak pesantren hehe. Tapi katanya, dahulu lebih lebih suasananya lebih kayak pesantren banget. Jadi aku gak heran, kalau mahasiswa jebolan kampus
MENENTUKAN ARAH KARYA KURNIAWAN GUNADI DAN AJI NUR AFIFAH Apa Makna Pernikahan Menurut Mereka? Menikah tidak seperti bentuk impian-impian yang lain yang kita miliki. Mimpi mungkin bisa diwujudkan sendiri tapi tidak dengan menikah. Untuk mewujudkannya, tentu membutuhkan orang lain. Orang lain yang asing, yang mungkin tidak dikenal dan dikira sebelumnya. Orang lain yang kemudian dengan yakinnya bersedia mewujudkan impian itu secara bersama. Ada dua kehidupan yang kemudian berjalan bersama-sama. Ada dua impian yang kemudian diwujudkan bersama. Dan orang-orang yang menikah, telah berhasil menemukan titik temu diantara mereka. Pernikahan ideal menurut mereka adalah bukan hanya tentang hal-hal romantis yang dilihat di postingan instagram orang-orang, namun impian suatu pernikahan adalah ketika bisa saling membantu satu sama lain untuk saling menebar manfaat untuk orang lain. Beberapa poin penting yang ada di buku ini mengenai hakikat pernikahan bagi mereka: 1. Pernikahan seb