Lahaulla Walla Quwwata Illa Billahilaliyil Adziim
Malam ini, raut wajahku tersipu malu.. Tatkala ada suatu keadaan yang tak aku inginkan harus terjadi.. . . Oh Allah. Mungkin ini yang dinamakan sebuah titik pasrah. . . Saat segala upaya telah dilakukan dan mengingat kembali bahwa sebaik-baik keputusan adalah keputusan engkau. . . Dinding putih kamarku ini, menjadi saksi betapa ada rintik-rintik yang jatuh ke dasar bumi. . . Bahwa betul adanya memposisikan diri sebagai titik nol yang membuat diri ini memang tidak ada apa-apanya. . . Dalam keheningan malam ini. . . Tanganku tersipu malu menengadahkan memohon kepadamu. Ah, entahlah tak terhitung berapa banyak aku merengek kepadaMu ya Rabbku. . . Kali ini, aku sudah benar-benar pasrah. Aku sudah tidak tahu lagi jalannya bagaimana. . . Aku selalu berharap dan berdoa agar engkau memilihkanku jalan-jalan terbaik yang menurut engkau terbaik untuk kebaikan dunia akhirat. . . Catatan malam sendu, dari seorang wanita yang terus berusaha memperbaiki dirinya.